Istilah perencanaan karier terdiri atas dua kata yaitu
perencanaan dan karier. Perencanaan berarti proses, cara, perbuatan
merencanakan (merancangkan) (KBBI, 2002:946). Karier merupakan perwujudan diri
yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek
kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person.
Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasan/ kebahagiaan diri dan
lingkungan.
Secara umum, tahapan perjalanan karier seseorang dapat
dikelompokkan ke dalam 5 tahapan, yaitu pertumbuhan, penjajakan, pemantapan,
pemeliharaan, dan kemunduran. Pengelompokan itu didasarkan pada usia :
1. Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia
di bawah 15 tahun. Tahap ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan
dan mulai berpikir tentang alternatif keahlian.
2. Dalam usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam
tahap penjajakan. Dalam usia ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian
secara serius dan mulai mencoba untuk bekerja.
3. Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam
tahap pemantapan. Mereka secara terus-menerus melakukan pengujian terhadap kemampuan
yang dimilikinya dan mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat
dan bakatnya.
4. Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam
tahap pemeliharaan yang artinya ia tidak lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan
yang baru, melainkan akan mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.
5. Usia lebih dari 66 tahun, seseorang sudah berada dalam
tahap kemunduran dimana seseorang menghadapi prospek untuk harus menerima keadaan
menurunnya level kekuasaan.
Perencanaan Karier
Perencanaan karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses
yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karier dan jalur karier untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karier
1. Tahap Kehidupan Karier
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian
memandang perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
2. Dasar Karier
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan
pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.
Pengembangan Karier
Pengembangan karier merupakan implementasi dari perencanaan
karier. Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri,
di mana setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya
Tujuan Pengembangan Karier dan Analisis Karier yang
Sukses
Dari segi pengembangan karier, ada tiga alternatif dalam
perlakuan organisasi terhadap karyawan, yaitu :
1. Organisasi
perlu mempertahankan jabatan semula untuk jangka waktu tertentu dengan
memeberikan ganjaran yang sesuai.
2. Organisasi
perlu memudahkan pekerja pada jabatan lain secara horizontal yang lebih relevan
dengan peningkatan dan perbaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dialami pekerja.
3. Organisai
perlu menginformasikan kepada pekerja secara vertikal untuk mengisi suatu
jabatan, yang secara struktural lebih tinggi kedudukannya.
Manfaat Perencanaan Karier
Menurut Sinambela (2016:264- 265) bahwa terdapat lima
manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya perncanaan karier
yang ditetapkan organisasi, yaitu:
a) Membantu
pengembangan SDM dalam organisasi dengan mencatat berbagai informasi terkait
kemampuan dan prestasi pegawai sehingga bisa digunakan secara objektif untuk
keputusan mempromosikan pegawai yang berprestasi.
b) Mendorong
loyalitas dan komitmen pegawai pada organisasi dan memperkecil ketidakpuasan
yang berujung pada keluarnya pegawai dari organisasi.
c) Pegawai
mengoptomalisasikan kemampuannya karena yakin bahwa kariernya di organisasi
tersebut akan berjalan baik.
d) Pegawai
akan yakin dapat bertumbuh dan berkembang dalam organisasi tersebut.
e) Pegawai
akan puas terhadap organisasi dan tentu saja akan termotivasi dalam bekerja.
Manfaat Pengembangan Karier
Adapun manfaat pengembangan karier menurut Siagian (2013)
terdiri dari:
1. Pengembangan
karier memberikan petunjuk tentang siapa diantara pekerja yang wajar dan pantas
untuk dipromosikan di masa depan.
2. Perhatian
yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karier pada
anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen
organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai
3. Telah
umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat resevoir kemampuan
yang perlu dikembangkan agar merubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan
nyata.
No comments:
Post a Comment