Salah satu tokoh yang saya kagumi
melalui tulisannya adalah John C Maxwell. Beliau adalah ahli kepemimpinan
kebangsaan Amerika yang telah diakui secara internasional sekaligus pendiri
dari Injoy Group, organisasi yang dicurahkan untuk membantu orang memaksimalkan
potensi pribadi serta kepemimpinannya. Hal yang selalu disampaikan setiap
seminarnya adalah bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin sejati, mengapa
kepemimpinan sejati itu penting ? apakah kriteria untuk menjadi pemimpin
sejati? , di dalam buku seri Kepemimpinan John C Maxwell“ The 21 indispensable
Qualities of Leader”, ada 21 kualitas yang harus dimiliki oleh pemimpin sejati.
Dari pada capek2 baca ini silakan simak ringkasannya.
- Karakter
Bagaimana orang mengetahui bahwa
seseorang mempunyai karakter yang baik? Beberapa indikasi yang menunjukan
karakter seorang pemimpin adalah :
- Karakter dilihat dari perbuatannya bukan hanya perkataannya. Karakter Anda ditentukan oleh siapa Anda sesungguhnya, siapa Anda sesungguhnya menentukan apa yang Anda lihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat memisahkan karakter seorang pemimpin dari perbuatannya.
- Karakter adalah suatu pilihan, banyak hal di dunia ini yang tidak dapat kita kendalikan misalnya memilih orang tua kita, tempat dimana kita lahir, memilih talenta yang kita miliki atau IQ sekalipun, namun kita bisa memilih karakter kita pada saat menghadapi permasalahan, mengambil keputusan, mendukung atau menolak suatu pernyataan dan sebagainya. Disaat kita mengambil keputusan kita secara tidak sadar kita menciptakan karakter kita.
- Karakter mempengaruhi orang lain, kepemimpinan sejati selalu melibatkan orang lain seperti ungkapan jika Anda pikir Anda memimpin padahal tidak ada orang yang mengikuti Anda, maka Anda sebenarnya hanya jalan-jalan. Pengikut percaya kepada pemimpin yang mempunyai karakter baik dan secara sukarela akan mengikuti selamanya.
- Seorang Pemimpin tidak dapat melampaui keterbatasan karakternya. Kita sering mendengar banyak orang yang memiliki talenta tinggi tiba-tiba jatuh disaat mencapai kesuksesan, mungkin salah itu penyebabnya adalah tidak memiliki karakter yang kuat menghadapi segala ujian dan permasalahan sering dengan kesuksesan yang diraihnya.
2. Karisma
Seperti halnya Presiden RI yang
pertama Ir Soekarno yang dipercaya memiliki karisma yang luar biasa dan itu
terbukti sampai sekarang banyak rakyat dari berbagai level yang mengagumi
beliau. Kebanyakan orang mengangap karisma itu sesuatu yang berhubungan dengan
mistik, hampir tidak dapat didefinisikan, mereka berasumsi bahwa karisma adalah
bawaan sejak lahir, apakah benar? Sebenarya karisma adalah kemampuan untuk
menarik orang kepada Anda, sama halnya dengan karakter, karisma dapat
dikembangkan. Cara yang paling mudah adalah dengan menghargai orang lain secara
tulus, pemimpin yang secara tulus memikirkan dan mementingkan orang lain secara
tidak langsung menunjukan karismanya.
3. Komitmen
Michelangelo, ahli pahat yang termasyur
dan berpengaruh di abadnya mempunyai kehidupan yang luar biasa. Ia pernah
mengatakan sejak bayi, ia sudah mencintai peralatan tukang pahat. Mahakarya
pertama dihasilkan pada usia 21 tahun dan terus berkarya sampai pada awal 30 an
tahun usianya ia dipanggil oleh Paus Julius II untuk memahat makam Paus yang
luar biasa namun kemudian malah diminta untuk untuk membuat lukisan 12 rasul
Kristus sampai 400 tokoh dengan 9 adegan yang di ambil dari Kitab Kejadian
serta di atap kapel kecil di Vatican. Awalnya ia menolak, tetapi akhirnya ia
berkomitmen akan menyelesaikan proyek tersebut walaupun mendapatkan banyak
ejekan dari saingannya. Selama 40 tahun penuh, ia berbaring melukis atas dari
Sistine Chapel dan ia membayar harga yang mahal, matanya rusak secara permanent
dan membuatnya tua sebelumnya waktunya. Ia berkata “Setelah empat puluh tahun
penuh siksaan itu, lebih dari 400 tokoh yang leibh besar dari ukuran aslinyan
saya merasa setua dan seletih Nabi Yeremia. Usia saya baru 37 tahun sekarang,
namun temen-temen saya tidak kenal lagi dengan saya karena penampilan saya
sudah tua renta”.
Dampak dari komitmen Michelangelo
sungguh luar biasa, Paus sangat puas dengan karyanya, dan yang lebih penting ia
membuat dampak besar terhadap komunitas seni sehingga banyak para seniman yang
berpendapat mahakarya Michelangelo telah menjadi landasan bagi seni lukis di
Eropa. Jelas telenta yang dimiliki Michelangelo telah menciptkan potensi
kebesaran namun tanpa komitmen pengaruhnya takkan sebesar ini. Dari pengalaman
ini kita bisa menyimpulkan bahwa dalam komitmen terkandung makna:
·
Komitmen dimulai dari dalam hati,
komitmen selalu mendahului prestasi. Jika kita ingin membuat perbedaan orang
lain sebagai sebagai pemimpin, periksalah hati, apakah kita telah benar-benar
berkomitmen.
·
Komitmen diuji dengan perbuatan.
Berkomitmen hanya sebatas perkataan memang mudah, tetapi orang melihat apakah
kita berkomitmen atau tidak dari perbuatan yang kita lakukan
·
Komitmen membuka pintu menuju
prestasi. Sebagai pemimpin, Kita akan menghadapi banyak hambatan serta
penentangan. Ada saatnya kita baru menyadari bahwa komitmen adalah satu-satunya
hal yang mendorong kita untuk terus maju. Jika kita ingin mencapai sesuatu yang
kita anggap terbaik buat kita, kita harus memiliki komitmen terlebih dahulu.
4. Komunikasi
Di dalam kehidupan ini kita tidak
dapat menghindari berkomunikasi dengan orang lain, komunikasi merupakan hal
yang mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang, permasalahan adalah kita
sudah berlaku sebagai komunikator yang baik. Presiden Amerika Serikat yang
dianggap sebagai komunikator ulung adalah Ronald Reagen, karirnya dimulai dari
penyiar radio yang sukses dalam membawakan siaran langsung pertandingan
olahraga sampai pada saat ia mencalonkan sebagai presiden, visi yang
dilontarkan kepada public sangat mudah dicerna tanpa adanya teori-teori yang
sulit sehingga ia banyak mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga ia
terpilih menjadi presiden. Sekalipun kita tidak harus bercita-cita menjadi
Ronald Reagen tetapi kita perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang
dengan baik, karena salah satu factor kesuksesan adalah bagaimana kita dapat
berkomunikasi dengan baik, sukses dalam keluarga,pernikahan, perkerjaan,
pelayanan dan sebagainya. Bagaimana agar kita menjadi komunikator yang baik, tip
yang sederhana yang bisa dijadikan resep adalah:
·
Sederhanakan Pesan yang akan kita
berikan.
·
Pandanglah lawan bicara kita.
·
Tunjukan kebenaran dari yang kita
utarakan.
·
Jangan lupa untuk meminta respon
dari lawan bicara kita.
5. Kompetensi
Sering kita mengagumi kemampuan
seorang yang benar-benar bisa membuat kita terpacu untuk maju entah di bidang
olahraga, bisnis, seni, ataupun teknologi. John C Maxcell mendefinisikan
kompetensi sebagai kemampuan seorang pemimpin untuk mengatakan, merencanakan,
melakukan dengan sedemikian rupa sehingga orang lain mengetahui bahwa ia
mengetahui caranya dan mengetahui bahwa mereka ingin menjadi pengikutnya.
Mungkin kita tidak usah bercita-ciata untuk menjadi Michael Jordan, Bill Gates,
atau Linus Torvald supaya dikatakan berkompetensi, tetapi hal yang perlu kita
kembangkan untuk meningkatkan kompetensi kita adalah:
·
Berani tampil dalam keadaan seburuk
apapun. Setiap orang yang mempunyai kompetensi tinggi akan menghadapi setiap
tantangan yang ada bukan menghindarinya.
·
Terus memperbaiki diri. Setiap orang
yang berkompetensi tinggi akan selalu mencari cara untuk terus bertumbuh,
belajar serta memperbaiki diri.
·
Melakukan tindakan. Orang akan
berkompeten adalah orang yang menindaklanjuti sesuatu yang dianggap perlu.
Kualitas tidak pernah merupakan kebetulan, kualitas selalu merupakan hasil dari
tekad yang bulat, upaya yang tulus, arahan yang intelijen serta pelaksanaan
yang penuh ketrampilan, kualitas mencerminkan pilihan bijaksana dari berbagai
alternatif.
·
Capailah lebih dari yang diharapkan.
Ada jarak ekstra yang dipersiapkan bagi orang-orang yang memiliki kompetensi
tinggi. Bagi mereka, cukup itu tidak pernah cukup.
·
Inspirasikanlah orang lain. Para
pemimpin yang berkompeten tidak hanya memiliki prestasi yang mengagumkan tetapi
dapat memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, ini pemimpin yang
efektif memadukan ketrampilan dengan seni berkomunikasi.
6. Keberanian.
Ketika Amerika memasuki Perang Dunia
I, Rickenbecker mendaftarkan diri sebagai seorang pilot. Tetapi karena
usianya terlalu tua dan kurang berpendidikan ia ditolak. Kemudian ia hanya
diterima sebagai supir. Karena bujukannya akhirnya atasannya mengizinkan ia
untuk berlatih terbang. Walaupun kalah dalam hal pendidikan dibandingkan dengan
rekan-rekannya yang lain, tetapi sejarah mencatat setelah usai perang, ia
menempuh 300 jam terbang tempur, selamat dari 134 pertempuran, menjatuhkan 26
pesawat musuh, dan dianugerahi Medali Kehormatan, delapan tanda jasa dan Tanda
kehormatan Prancis dan ia juga dipromosikan sebagai kapten yang mengomandani
sebuah pasukan tempur sehingga ia juluki “Kartu As Amerika dari segala kartu
As”. Dari ini kehidupan Rickenbacker, kita bisa mempelajari bahwa faktor
keberaniannya yang membuat ia sukses dalam pertempuran. Setiap pemimpin pasti
memiliki ciri yang menonjol yaitu keberanian untuk mengambil resiko.
7. Pengertian.
Pengertian dapat digambarkan sebagai
kemampuan untuk menemukan akar persoalan dan ini tergantung dari intuisi serta
nalar. Pemimpin yang efektif selalu membutuhkan pengertian walaupun sebagian
dari mereka tidak menyadarinya. Pengertian adalah kualitas yang tak tergantikan
bagi pemimpin mana pun yang ingin memaksimalkan keefektifannya. Pengertian akan
membantu mengerjakan beberapa hal penting yaitu:
- Menemukan akar persoalan. Para pemimpin organisasi yang besar dengan segala macam persoalan internal dan ekternal tidaklah mungkin untuk menganalisa semua persoalan dengan informasi yang ada. Untuk itu ia memerlukan dan mengandalkan pengertian. Dengan pengertian yang baik memungkinkan pemimpin melihat sebagian gambar, melengkapi secara intuitif dan menemukan inti dari permasalahan.
- Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi masalah. Jika akar persoalan sudah diketahui akan memudahkan kita untuk mengatasinya oleh karena itu bekerjalah di bidang yang merupakan kekuatan kita.
- Mengevaluasi pilihan yang ada dengan maksimal. Seorang konsultan manajemen Robert Heller menasehati ”Jangan pernah mengabaikan firasat tetapi jangan juga percaya bahwa firasat itu cukup”. Pengertian bukan hanya mengandalkan intuisi saja tetapi bersamaan dengan intelektual dan nalar kita.
- Melipatgandakan kesempatan. Pemimpin yang mempunyai pengertian yang baik akan menciptakan “keberuntungan” sesungguhnya. Keberuntungan ini adalah pertemuan kesempatan dengan pengertian, pengalaman dan kesediaan untuk mengikuti naluri.
8. Fokus
Para pemimpin efektif yang mencapai
potensinya menghabiskan lebih banyak waktunya memfokuskan pada apa yang dapat
mereka kerjakan dengan baik ketimbang yang sebaliknya. Hampir dapat dipastikan
tidak ada orang yang benar-benar dapat focus pada dua bidang secara maksimal,
karena pada dasarnya manusia itu memang terbatas. Oleh karena itu curahkan
segala energi, waktu, dan sumber daya kita pada kekuatan dan kembangkanlah
terus. Hasil riset mengukapkan fokuskanlah 70% sumber daya kita pada
kekuatan kita, 25% pada hal-hal yang baru dan 5% pada kelemahan
kita. Bagaimanakah focus kita saat ini, apakah kita berfokus pada hal-hal kecil
yang sebenarnya tidak perlu kita perhatikan atau sebaliknya. Perbaikilah fokus
dan prioritas hidup kita, bekerjalah pada kekuatan yang kita miliki dan
bekerjalah dengan orang-orang yang seimbang dengan kita akan membuat hidup kita
mencari pemimpin yang efektif.
9. Kemurahan Hati.
Tak ada yang lebih jelas berbicara
kepada seseorang atau melayaninya dengan lebih baik ketimbang kemurahan hati
seorang pemimpin. Kemurahan hati bukanlah suatu kejadian yang sesekali
melainkan dilakukan selama kita ada kesempatan. Para pemimpin yang efektif yang
menjadi panutan, tidaklah mengumpulkan barang-barang bagi diri sendiri, mereka
melakukannya untuk membagikan kepada orang lain. Hal yang dapat kita lakukan
untuk mengembangkan kemurahan hati dalam hidup kita adalah:
·
Bersyukur atas apapun yang kita
miliki. Kemurahan hati berawal dari kecukupan diri bukan dari mendapatkan
lebih.
·
Dahulukan orang lain. Kemurahan hati
menuntut kita untuk melihat berapa baik orang yang kita layani bukan yang
melayani kita.
·
Janganlah dikuasi oleh hasrat
memiliki. Penulis Richard Foster menulis: “Hasrat memiliki telah
menjadi obsesi dalam kebudayaan kita. Jika kita memilikinya, kita merasa dapat
mengendalikannya dan jika kita dapat mengendalikannya, kita merasa akan
mendapatkan kesenanangan darinya. Ini sesungguhnya hanya ilusi”.
·
Anggaplah uang sebagai sumber daya.
Kita tidak terlepas dari uang. Satu-satunya cara untuk benar-benar menang
terhadap uang adalah dengan memegangnya tidak terlalu erat dan bersikap murah
hati untuk mencapai hal-hal yang bernilai. Seperti kata E. Stanley Jones
”Uang adalah hamba yang mengagumkan namun majikan yang mengerikan. Jika kita
dikuasai oleh uang, maka kita akan menjadi budaknya”.
·
Kembangkan kebiasaan memberi. Salah
satu cara untuk mempertahankan kemurahan hati adalah dengan mengembangkan kebiasaan
memberi dalam waktu, perhatian, uang dan sumber daya yang kita miliki.
10. Inisiatif
Para pemimpin mempunyai tanggung
jawab untuk menginisiatifkan hubungan dengan para pengikutnya. Kualitas yang
dimiliki pemimpin untuk dapat mengoptimalkan inisiatif mereka menjadi
kenyataan:
·
Mereka
tahu apa yang mereka kerjakan.
Titik awal dari setiap prestasi adalah keinginan yang besar, jika kita ingin
menjadi pemimpin yang efektif, kita harus mengetahui apa yang kita inginkan.
Itulah satu-satunya cara bagi kita untuk mengenali peluang yang datang.
·
Mendorong
diri sendiri untuk bertindak.
Para inisiator tidaklah menunggu orang lain untuk memotivasinya. Mereka tahu
bahwa tanggung jawab mereka sendirilah yang mendorong diri sendiri ke luar dari
wilayah nyamannya dan mereka membiasakan diri melakukannya.
·
Mereka
lebih berani mengambil resiko.
Para pemimpin mengetahui apa yang mereka inginkan dan dapat mendorong diri
sendiri untuk bertindak. Makanya Presiden John F Kennedy berkata ”Setiap
program tindakan itu ada resiko dan harganya, namun lebih kecil daripada pada
risiko dan harga jangka panjang jika kita tidak mengambil tindakan apa-apa
walaupun terasa nyaman.”
·
Mereka
membuat lebih banyak kekeliruan.
Dari sisi baiknya para inisiator bisa membuat segala sesuatunya menjadi
kenyataan tapi dari sisi negatifnya mereka banyak membuat kekeliruan. Yang
membedakannya adalah walaupun para pemimpin sering berhadapan dengan kekeliruan
tetapi mereka tidak terganggu karenanya, semakin besar potensinya semakin besar
kegagalannya. Hanya mereka yang berani gagal besarlah yang dapat mencapai
sukses besar.
11. Mendengarkan.
Untuk menyelami hati mereka bukalah
telinga. Seorang pemimpin yang baik mendorong para pengikutnya untuk
memberitahukan apa yang perlu ia ketahui, bukannya apa yang ingin didengarnya. Peter
Drucker, seorang bapa manajemen Amerika menyimpulkan bahwa semua
permasalahan manajemen yang terjadi, 60% sesungguhnya diakibatkan tidak
ada komunikasi yang baik dan komunikasi yang tidak baik adalah akibat dari ketidakmampuan
untuk mendengarkan. Mendengarkan orang lain mempunyai dua tujuan penting
yaitu menjalin hubungan dan belajar. Oleh karena itu seorang pemimpin
harus membuka telinga untuk orang lain. Seorang pemimpin yang menjadi pendengar
yang baik akan memberikan waktu kepada pengikutnya untuk bercerita tentang
segala sesuatu yang dianggap perlu diketahui. Prinsip ini juga yang diterapkan
oleh Bill Gates yang diungkapkan dalam buku Business@the speed of
Thought.
12. Semangat yang Tinggi: Cintailah hidup ini.
Kenyataan membuktikan bahwa 50%
persen Direktur utama dari perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500
mendapatkan nilai C ketika kuliah. Hampir 75% dari semua presiden
Amerika serikat hanya mencapai peringkat bawah menengah dalam kelasnya dan
lebih dari 50% usahawan yang menjadi jutawan tidak pernah selesai kuliah.
Ketika ditanya faktor yang menentukan mereka sukses adalah semangat dan
mencintai hidup dan pekejaannya. Tak satupun dapat menggantikan tempat
semangat dalam kehidupan seorang pemimpin. Empat kebenaran yang terkandung
dalam semangat seorang pemimpin:
·
Semangat adalah langkah pertama
menuju prestasi.
·
Semangat meningkatkan kehendak dan
semangat adalah bahan bakar pendorong kemauan untuk sukses.
·
Semangat dapat mengubah kehidupan,
karena dengan adanya semangat kita terpacu untuk lebih berdedikasi dan
bersemangat sehingga kita akan memberikan dampak kepada orang lain.
·
Semangat menjadikan mustahil menjadi
mungkin. Seorang pemimpin yang memiliki semangat yang besar dengan ketrampilan
yang terbatas akan selalu lebih unggul.
13. Bersikap Positif.
Jika Anda percaya bisa, Anda pasti
bisa…Tokoh yang sangat produktif yang menghasilkan hak paten 1093
terbanyak di dunia adalah Thomas A. Edison. Ia mengatakan kejeniusanya
adalah 99% kerja keras dan 1% inspirasi. Laboratium kesayangannya
di West Orange, New Jersey yang terdiri 14 belas gedung, tempat dimana ia
menghabiskan hidupnya setiap hari, pada Desember 1914 habis terbakar. Pada
waktu itu usianya sudah enam puluhan, kebanyakan orang pasti akan hancur hati
tetapi tidak bagi Thomas Edison, setelah itu ia terus bekerja dan menghasilkan
temuan yang speaktakuler selama tujuh belas tahun sebelum ia meninggal dunia.
Kalo kita pelajari kehidupan dari orang-orang yang sukses di bidangnya pastilah
kita temukan mereka memiliki pandangan hidup yang positif. Jika kita ingin
menjadi pemimpin yang efektif. Sikap positif penting karena tidak hanya berpengaruh
pada diri kita sendiri tetapi berpengaruh pada orang yang berinteraksi dengan
kita.
14. Pemecah Masalah
Kita dapat dengan mudah mengetahui
kemampuan seorang pemimpin dari persoalan-persolan yang ditanganinya. Contoh
yang menarik adalah Sam Walton, pendiri Wal Mart, ia memiliki
sebutan yang bermacam-macam dari pujian sampai dengan disebut Penghancur
Pedagang Main Street. Cukup banyak toko kecil yang bangkrut karena kehadiran
Wal Mart, tetapi yang menarik Sam Walton sebelumnya adalah pedagang kecil yang
mengalami hal serupa di saat ada pedagang besar yang mencoba membuka toko
besar. Apa yang diperbuat olehnya dengan kondisi ini? Dengan kepiawaiannya ia
mengubah strategi dan visinya untuk mendirikan swalayan yang pada saat itu
masih merupakan konsep baru. Dengan kerja keras dan ketrampilannya memecahkan
masalah, pada tahun 1992 perusahannya telah mengoperasikan sebanyak 1700
toko di 42 negara bagian dan Meksiko. Pemimpin yang memiliki kemampuan
dalam memecahkan persoalan memperlihatkan 5 kualitas:
·
Mereka mengantisipasi berbagai
persoalan.
·
Mereka menerima kebenaran.
Setiap masalah yang muncul direspons dengan menolaknya, menerimanya, atau menerimanya dan berusaha menjadikan segala sesuatunya lebih baik. Opsi terakhir yang selalu dipegang oleh para pemimpin.
Setiap masalah yang muncul direspons dengan menolaknya, menerimanya, atau menerimanya dan berusaha menjadikan segala sesuatunya lebih baik. Opsi terakhir yang selalu dipegang oleh para pemimpin.
·
Mereka melihat gambaran besarnya
dari setiap permasalahan yang dihadapi bukan dengan emosi.
·
Mereka tangani satu per satu.
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menyelesaikan persoalannya secara fokus bukan berbarengan dengan permasalahan yang lain.
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menyelesaikan persoalannya secara fokus bukan berbarengan dengan permasalahan yang lain.
·
Mereka pantang menyerah.
15. Hubungan
Kemampuan bekerja sama dengan orang
lain serta membangun hubungan jelas tak tergantikan bagi kepemimpinan yang
efektif. Dari hasil survey majalah Executive Female 1991, ditemukan
bahwa ciri yang ingin dimiliki oleh karyawan adalah kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan sesama. Jelas dengan hubungan baik, karir seorang karyawan akan
lebih terjamin, baik hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan, ataupun
dengan klien. Untuk mengembangkan hubungan baik sebagai pemimpin, dituntut 3
hal yaitu:
·
Memiliki kemampuan untuk memahami
orang lain. Sadarlah siapapun orangnya, setiap dari kita ingin merasa
diistimewakan. Oleh karena itu berilah pujian yang wajar kepada orang lain,
berilah pengharapan, dahulukan kepentingan mereka, berilah dorongan dan
bantulah mereka untuk meraih sukses.
·
Memiliki kemampuan untuk mengasihi
mereka. Albert Einstein mengatakan bahwa manusia ada di bumi ini demi
kepentingan manusia lainnya. Jadi untuk menjadi pemimpin yang efektif dan
menjadi panutan pengikutnya belajarlah untuk mengasihi mereka dengan tulus.
·
Memiliki kemampuan untuk membantu
orang lain. Jika yang menjadi fokus kita adalah apa yang bisa kita berikan
kepada orang lain maka orang lain akan hormat dan mengasihi kita. Inilah
landasan untuk membina hubungan yang baik.
16. Tanggung Jawab
Orang yang bertanggungjawab pastilah
melaksanakan segala tugasnya dengan sepenuh hati dan mereka terkadang rela
untuk melakukan tugas ekstra sekalipun itu bukan merupakan keharusan. Dalam
sebuah perusahaan, orang yang tidak pernah memprotes “Ini khan bukan
pekerjaan saya” adalah orang-orang yang sungguh-sungguh mau menunjukan
bahwa ia mendahulukan kepentingan organisasi. Salah satu yang menjadi
motivatornya adalah kesempurnaan. Orang yang selalu ingin mencapai kesempurnaan
biasanya mereka orang yang bertanggungjawab. Kualitas orang tertinggi dalam
bertanggung jawab adalah kemampuan mereka untuk menuntaskan pekerjaan. Dalam
buku An Open Road, Richard L Evan menulis, “Sungguh berharga
menemukan seseorang yang bersedia memikul tanggung jawab, yang bersedia
menuntaskan hingga detail-detailnya”.
17. Kemapanan
Perdana menteri perempuan Inggris
yang terpilih tiga kali yang popular dengan julukan “wanita besi”, Margaret
Thatcher adalah orang yang memiliki keyakinan terhadap diri sendiri sangat
kuat sehingga ia mapan dalam kepemimpinan dan kemampuannya dalam memimpin tidak
diragukan lagi. Para pemimpin yang tidak mapan itu berbahaya bagi diri sendiri
dan para pengikutnya maupun organisasi yang dipimpinnya. Ciri pemimpin yang
tidak mapan adalah sebagai berikut:
·
Mereka tidak memberikan kemapanan
kepada orang lain, sama dengan ungkapan bahwa ”Anda tidak dapat memberikan apa
yang tidak Anda memiliki”.
·
Mereka mengambil lebih banyak
ketimbang memberi.
·
Mereka akan terus menerus membatasi
orang-orang terbaiknya.
·
Mereka terus akan membatasi
organisasinya.
18. Disiplin Diri
Sebenarnya orang pertama yang kita
pimpin adalah diri sendiri. Filsuf Plato mengatakan bahwa kemenangan
yang pertama dan terbaik adalah menaklukan diri sendiri. Seorang atlit yang
berhasil adalah atlit yang dapat mendisiplinkan dirinya untuk berlatih.
Sekalipun ia mempunyai talenta dan bakat yang luar biasa tanpa disiplin diri
hasil yang diberikan tidak akan maksimal. Jika ingin menjadi pemimpin yang
berdisiplin tinggi ikuti rencana ini:
·
Kembangkan dan tindak lanjuti
prioritas.
·
Prinsip penting yang harus dipegang
oleh setiap pemimpin adalah mengerjakan segala sesuatu dengan bersemangat
dengan memperhatikan perencanaan yang baik dan waktu yang cukup. Setelah itu jika
kita dapat menentukan prioritas dan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak
penting maka kita akan dengan mudah untuk mendisiplinkan diri.
·
Jadilah disiplin diri sebagai gaya
hidup sehari-hari.
Salah satu cara terbaik untuk melakukan disiplin diri adalah mengembangkan system serta rutinitas, terutama di berbagai bidang yang penting bagi pertumbuhan serta sukses jangka panjang. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah belajar dari pengalaman tokoh-tokoh dunia dalam meraih kesuksesan.
Salah satu cara terbaik untuk melakukan disiplin diri adalah mengembangkan system serta rutinitas, terutama di berbagai bidang yang penting bagi pertumbuhan serta sukses jangka panjang. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah belajar dari pengalaman tokoh-tokoh dunia dalam meraih kesuksesan.
·
Tentanglah alasan-alasan yang tidak
perlu.
Untuk mengembangkan gaya hidup berdisiplin, salah satu tugas pertama kita adalah menantang dan menghapuskan kecenderungan untuk cari-cari alasan. Jika kita punya beberapa alasan mengapa kita tidak dapat berdisiplin diri? Sadarlah bahwa semuanya perlu ditantang jika kita ingin meningkat sebagai pemimpin.
Untuk mengembangkan gaya hidup berdisiplin, salah satu tugas pertama kita adalah menantang dan menghapuskan kecenderungan untuk cari-cari alasan. Jika kita punya beberapa alasan mengapa kita tidak dapat berdisiplin diri? Sadarlah bahwa semuanya perlu ditantang jika kita ingin meningkat sebagai pemimpin.
·
Tundalah imbalan hingga tugas
selesai.
Bisnis dan industri apapun yang membayar gaji sama kepada karyawan yang berprestasi baik dengan yang tidak baik, cepat atau lambat akan memiliki lebih banyak karyawan yang berprestasi tidak baik.
Bisnis dan industri apapun yang membayar gaji sama kepada karyawan yang berprestasi baik dengan yang tidak baik, cepat atau lambat akan memiliki lebih banyak karyawan yang berprestasi tidak baik.
19. Kepelayanan.
Jika Anda merenungkan kepelayanan
apakah Anda membayangkan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh orang berpangkat
rendah yang relatif tidak terampil? Jika ya, berarti Anda keliru. Kepelayanan
bukanlah soal posisi atau ketrampilan, melainkan soal sikap. Kita sering
menjumpai aparat pemerintah yang kasar, pramusaji yang acuh tak acuh melayani,
penjaga toko tidak peduli dengan pembeli dan sebagainya. Sama halnya dengan
karyawan atau pemimpin kita dapat mendeteksi dengan mudah adalah seseorang
memiliki hal yang melayani. Apa artinya memiliki kualitas kepelayanan? Seorang
pemimpin yang melayani:
·
Mendahulukan orang lain ketimbang
agendanya sendiri.
·
Bisa diartikan bahwa seorang
pemimpin akan mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan pengikutnya bukan
semata-mata kebutuhan pribadinya yang terus didahulukan.
·
Memiliki keyakinan melayani.
Bagaimana kita memperlakukan orang lain sebenarnya adalah pandangan kita menyangkut diri sendiri. Jika kita memperlakukan diri kita baik begitu juga kita harus memperlakukan orang lain.
Bagaimana kita memperlakukan orang lain sebenarnya adalah pandangan kita menyangkut diri sendiri. Jika kita memperlakukan diri kita baik begitu juga kita harus memperlakukan orang lain.
·
Tidak terlalu mementingkan posisi.
Banyak pemimpin yang engan untuk melayani dikarenakan posisi dan jabatannya. Seorang pemimpin yang tidak mempedulikan posisinya dalam melayani orang lain akan dengan sendirinya menunjukan kepada orang lain bahwa ia adalah pemimpin yang sejati.
Banyak pemimpin yang engan untuk melayani dikarenakan posisi dan jabatannya. Seorang pemimpin yang tidak mempedulikan posisinya dalam melayani orang lain akan dengan sendirinya menunjukan kepada orang lain bahwa ia adalah pemimpin yang sejati.
20. Sikap Mau Diajar
Seorang pria kecil dengan kumis yang
kecil membawa tongkat dan mengenakan celana baggy, sepatu besar yang aneh dan
topi. Kita bisa langsung menebak bahwa itu adalah Charlie Chaplin. Boleh
dikatakan dialah actor yang terkenal di seluruh jagat raya ini sampai saat ini.
Terlahir sebagai anak miskin yang dimasukan oleh ibunya pada yayasan yatim
piatu. Dan talentanya yang luar biasa dan kemampuannya untuk belajar menjadikan
ia pada usia tujuh belas sudah menjadi actor kawakan. Dan saat usianya hampir
tiga puluh tahun ia sudah tercatat sebagai pembuat film yang paling terkenal
dan berkuasa. Apa yang dikatakan Charlie Chaplin dalam salah satu wawancaranya
mengenai keberhasilannya? “Jika sedang menonton salah satu film saya yang
ditayangkan kepada penonton, saya selalu memperhatikan setiap adegan. Apa yang
membuat penonton tertawa dan tidak tertawa. Jika saya menemukan adegan yang
tidak dapat melucu maka saya akan mencari kekeliruannya. Dan sebaliknya, jika
ada adegan yang menurut saya tidak lucu tetapi dapat mengundang tawa penonton
akan saya bertanya, mengapa penonton bisa tertawa?”. Dari pengalaman Charlie
Chaplin kita dapat menyimpulkan bahwa jangan pernah untuk puas pada status quo
kita sekarang. Teruslah gali dan kembangkan talenta kita dengan belajar
sebanyak-banyaknya.
21. Visi
Kita dapat meraih hanya yang dapat
dilihatKita mengenal Walt Disney dengan impiannya untuk membuat suatu
taman hiburan di mana setiap anak-anak dan orang dewasa dapat menikmati suasana
karnaval yang meriah dan hidup. Kita tahu bahwa visinya menjadi kenyataan.
Akhirnya apa yang diimpikan terwujud dengan Disneyland. Visi adalah
segalanya bagi seorang pemimpin yang tidak tergantikan. Mengapa? Karena dengan
visilah yang memimpin pemimpin. Visi memicu serta membakar semangat dan
mendorongnya untuk maju. Visi juga merupakan pemicu bagi orang lain untuk
menjadi pengikut sang pemimpin. Untuk memahami visi serta bagaimana visi
menjadi bagian dari hidup seorang pemimpin yang baik, pahami hal–hal berikut:
·
Visi dimulai dari dalam.
·
Kita tidak dapat meminjamkan atau
meminta orang lain untuk menentukan visi hidup kita karena visi muncul dari
dalam pribadi. Jika kita belum menemukan apa yang menjadi visi kita, kembangkan
talenta-talenta yang kita memiliki. Atau yang paling gampang bermitralah dengan
orang yang benar-benar memiliki visi yang jelas dan pasti.
·
Visi timbul dari pengalaman.
Visi bukanlah suatu kualitas mistik yang muncul dari suatu kekosongan seperti yang tampaknya diyakini sementara orang. Visi tumbuh dari masa lalu seorang pemimpin serta sejarah orang-orang di sekelilingnya. Itulah kasusnya Disney. Bicaralah dengan seorang pemimpin manapun, pastilah mereka mempunyai pengalaman masa lalu yang mendukung terciptanya visi mereka.
Visi bukanlah suatu kualitas mistik yang muncul dari suatu kekosongan seperti yang tampaknya diyakini sementara orang. Visi tumbuh dari masa lalu seorang pemimpin serta sejarah orang-orang di sekelilingnya. Itulah kasusnya Disney. Bicaralah dengan seorang pemimpin manapun, pastilah mereka mempunyai pengalaman masa lalu yang mendukung terciptanya visi mereka.
·
Visi memenuhi kebutuhan orang lain.
Visi sejati adalah visi yang melibatkan orang lain bukan hanya sebatas individu dan visi itu akan memberikan nilai tambah kepada orang lain. Jika kita memiliki visi yang tidak melayani orang lain mungkin visi kita terlalu kecil.
Visi sejati adalah visi yang melibatkan orang lain bukan hanya sebatas individu dan visi itu akan memberikan nilai tambah kepada orang lain. Jika kita memiliki visi yang tidak melayani orang lain mungkin visi kita terlalu kecil.
Sekarang kita sudah menemukan
setidak-tidaknya ada 21 kualitas sebagai pemimpin sejati. Memang kita
tidak pernah akan berhasil yang mencapai standar tersebut secara sempurna,
tetapi yang terpenting adalah kita mau memulainya dan mempelajari dari setiap
proses dan pengalaman kita yang akhirnya akan akan membuat kita lebih matang.
Sudah siapkah Anda menjadi seorang pemimpin sejati?
No comments:
Post a Comment