Monday, 27 August 2018

LEADERSHIP GROUP DISCUSSION


Supporting System

Pengambilan keputusan sistematis dari berbagai pilihan alternative yang efektif dan efisien.
Leadership Group Discussion merupakan ajang untuk berdiskusi bagi setiap calon BPH yang sejatinya merupakan pemimpin. Ketua yang memimpin LGD ini adalah saya (Muhammad Wizly) dan Notulen nya adalah Nabbila Deerama. Dalam hal ini akan diberikan beberapa isu. Adapun isu tersebut adalah
-          Isu pertama adalah kenapa membangun supporting system?
Pendapat pertama disampaikan oleh Muhammad wizly, beliau menyampaikan bahwa supporting sistem ibarat tubuh manusia. Sistem pencernaan merupakan sistem pendukung untuk kita hidup.
Taufik: supporting sistem, penting karena dia yang akan membantu sistem yang ada di sebuah organisasi dan memperlancara sistem yang ada.
Nina: agar sistem tersebut dapat dijalankan dengan baik maka dibutuhkan SDM yang berkualitas sehingga sistem yang sudah diciptakan dengan baik akan menghasilkan lebih baik lagi apabila SDM nya juga mumpuni.
Mulyadi: supporting sistem Sebagai penyokong untuk menuju tujuan yang sama dan memiliki tata kelola
Rahmat: supporting sistem diperlukan agar keputusan tidak hanya dibeberapa pihak saja dengan cara mendekati orang yang egois secara personal, mengambil keputusan secara objektif dan bersama, musyawarah dan tidak mengubah kesepakatan secara  sepihak.
Endang: supporting sistem dengan memaksimalkan sistem yang ada sebagai sistem pendukung (media dan fasilitas) dengan memanfaatkan potensi mujahid SEF yang ada.
Wawan: supporting sistem dipengaruhi 2 faktor yaitu internal dan eksternal.  
-          Isu kedua adalah bagaimana mujahid SEF untuk mengatasi ego dalam mencapai supporting sistem?
Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, diatur oleh prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustrasi. Ego diatur oleh prinsip realitas yang berkaitan dengan apa yang praktis dan mungkin, sebagai dorongan dari id
Wizly: mengontrol ego individu masing-masing
Akrom: saling percaya satu sama lain, kemudian tabayun dahulu sebelum memberikan judgment.
-isu ketiga adalah bagaimana membangun diri kita untuk supporting sistem?
Wizly: harus memahami diri kita sendiri baru dapat memahami orang lain
Akrom: prioritas kita seberapa besar untuk SEF dan apa yang kita berikan untuk SEF
Reita: untuk adik-adiknya kita harus berikan dahulu kepada mereka barulah ia akan memberikan kepada SEF. kemudian meminimalisir keegoisan dengan merubah diri sendiri. Dan tentukan posisi diri kita masing-masing
-          Isu keempat adalah apa permasalahan dan solusi dalam supporting sistem?
Permasalahan:
Koordinasi
Egois
Kepercayaan
Komunikasi
Solusi
Memberikan motivasi dan pemahaman, membangun kepercayaan dengan menasihati dengan komunikasi yang baik, membangun komunikasi dengan sering bertemu,
-          Isu kelima adalah  adalah apa sikap yng ada lakukan apabila pemimpin kalian melakukan kesalahan besar?
Wizly: muhasabah
Akrom: mengambil keputusan yang kuat
Rahmat: mengantisipasi dahulu sebelum mengambil keputusan dan menerima segala risiko yang ada
Septian: meyikapi, menerima, dan muhasabah kembali
Mulyadi: tabayun
Zaki: mentaati keputusan yang telah ada
Taufik: melihat masalahah dan perbaiki
Nina: jangan menghilang dan meninggalkan
Reren: diselesaikan dan cari solusi
Yolanda: menghormati keputusan yang ada kemudian menjalankan
Aulia: evaluasi dan merubah bersama
Ending: hadapi
Reita: tidak menyalahkan dan hadapi
Saran dan masukan
Kepengurusan BPH adalah satu. Divisi hanya sebagai supporting sistem tetapi kita tetap satu dan saling membantu,. Dan menghidupkan kembali leadership 360 derajat. Dimana dapat menjaga komunikasi dengan yang diatas yaitu alumni, ke bawah yaitu bersama adiknya, dan ke samping bersama dengan rekan-rekannya.
Keputusan tertinggi ada pada hasil musyawarah bukan merubah hasil musyawarah sepihak dan pastikan bahwa keputusan tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota dalam musyawarah tersebut.
Kesimpulan: memahami tujuan SEF dan terus mempelajarinya, menjaga komunikasi dan koordinasi antar sesama, menjalin hubungan baik dengan orang tua anggota maupun BPH


DINAMIKA DAKWAH DALAM SEF

DINAMIKA DAKWAH DALAM SEF

“Generasi Emas” memang generasi ketika zaman Rasullullah dan sahabat Nya. Namun, nama grup kita bersama “Generasi Emas” sebagai langkah ikhtiar kita agar orang yang didalam grup tersebut tumbuh layaknya sahabat-sahabat Rasul.
dinamika dakwah adalah perjalanan dalam dakwah dimana dalam setiap perjalanan tersebut mengalami pergerakan artinya dinamis dan tidak statis (diam). Jika dalam teori dinamika itu adalah perubahan atau pergerakan yang terkadang naik turun maka dalam dakwah ini seharusnya pergerakan hanyalah Cuma satu yakni, BERGERAK UNTUK MAJU.
Dalam 13 tahun perjalanan Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma, SEF mengalami dinamika dalam berdakwah. Berikut ini adalah penjabaran yang diberikan amanah menjadi ketua sharia economic forum setiap tahunnya
1. Zaman Kak Reza
Dinamika itu ada naik turunnya. Dan pada awal dalam kepengurusan SEF  tahun 2006, hanya beranggotakan 7 orang. Tempat tidak ada untuk rapat, minjem pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa) pun susah karena harus bergantian dengan BEM FE. Kita jadi pemuda SEF harus pahami 3 hal ini
1.       Niat karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 3 golongan yang akan dipanaskan dalam menyalakan api neraka yakni
·         Pembaca Al-Quran, dimana pembaca ini niat nya tidak karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Melainkan agar di bayar ketika menjadi qori, contohnya.
·         Orang yang dermawan, dimana orang ini niat kedermawanannya tidak karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Melainkan agar mendapat pujian dari orang lain.
·         Orang yang berjihad di jalan Allah, Dimana orang ini niatnya tidak karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, melainkan karena orang lain
2. Sadar siapa kita
Menyadari betul siapa kita sebenarnya. Untuk apa kita diciptakan. Sejatinya kita diciptkan untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini. Kita yang akan meneruskan perjuangan nabi besar kita Muhammad SAW. Karena jika bukan kita siapa lagi. Orang-orang jahat sudah mempersiapkan sebaik mungkin untuk menghancurkan kita. Dan Menurut Riwayat Ali Radi Allahu Anhu rusaknya negeri ini bukan karena orang jahatnya melainkan diamnya orang-orang baik.
3. Menuntut Ilmu
Senjata utama yang harus dimiliki pejuang dakwah. Jika tidak ada ilmu yang mendasari maka kita akan mudah tertipu daya oleh orang lain nantinya. Tidak akan kenyang 2 ciri oaring manusia yakni yang mngejar dunia dan orang yang lapar akan ilmu
2. Zaman Kak Aldy
Beliau menyampaikan SEF merupakan cermin. Cermin bagi orang yang berada didalamnya. Cermin keburukan dan kehebatan. Karena sebaik-sebaiknya yang mengenal diri kita adalah orang lain bukan diri kita sendiri. Di dalam SEF merupakan orang-orang pilihan Allah yang ditakdirkan untuk memperjuangkan agama ini. Mereka semua bukan lah orang rata-rata melainkan diluar dari rata-rata. Dika dianalogikan dalam statistic, maka kita semua bukanlah termasuk data yang normal, kita semua outliers karena kita bukan manusia normal. Normal disini adalah yang biasanya rata-rata atau kebanyakan orang melalukan hal yang sama antara satu sama lainnya. Ketika yang lain sibuk untuk memikirkan diri sendiri, disini ita mati-matian untuk memikirkan umat ini. Banggalah jika kita sudah berbeda dengan yang lain bukan karena ingin dipuji tatepi kita sadar akan amanah yang berada di pundak ini.
Untuk masalah teknis beliau memberikan nasihat kepada kami yaitu:
1. Untuk sering bertemu dan tidak membahas hal-hal strategis dalam WhatsApp
2. Transparan terhadap sesama dan tidak ada yang menjadi eksklusif
3. 2 bulan pertama merupakan hal-hal yang harus menanamkan tentang keagamaan
4. Jika ada yang salah, maka langsung diperbaiki
3. Zaman Kak Irul
Beliau menyampaikan jika kita dalam SEF merasakan nyaman berkepanjangan maka itu berarti tanda-tanda bahaya, karena sejatinya pemuda adalah kegiatannya dipenuhi dengan hal-hal yang bermanfaat dan tidak terlalu lama untuk berleha-leha. Kemudian jangan sampai ada kata tidak ikhlas dalam menjalankan amanah dakwah ini, dibutuhkan mental yang kuat, jangan manja dan pertahankan budaya-budaya SEF yang mulai luntur ini.

4. Zaman Kak Husin
Beliau menyampaikan disini adalah tempat untuk kita menjadi orang besar. Disini diajarkan bagaimana menjadi orang besar. Sesuai dengan tagline kita IKHLAS DAN PROFESIONAL. Ikhlas adalah nafas sedangkan professional adalah implementasi. Dan salah satu ciri orang besar adalah detail dalam melakukan berbagai hal. Eksistensinya adalah ilmu dan akhlaknya. Adapun karakter yang harus dimiliki adalah:
-          Tidak berkarakter gelas penuh
-          Mengejar ilmu setinggi mungkin dan beramal seluas mungkin
-          Ikuti alurnya dan rasakan manfaatnya

5. Zaman Kak Samah
Beliau menyampaikan melalui WA di sampaikan oleh Kak Kahfi, jangan merasa sombong atas pengorbanan yang telah dilakukan, jauhilah perasaan bahwa masalah kita paling berat, berakhlaq serta perilaku untuk menjadi baik, menjaga hubungan kita dengan Allah, dan menjadikan SEF sebagai kendaraan kita untuk mencari Ridha Allah

6.  Zaman Kak Ody
Beliau menyampaikan dinamika dalam dakwah sejatinya harus terus maju. Dan disini merupakan takdir, dipertemeukan denganorang-orang pilihan Allah. Apa yang dirasakan dari berbagai generasi adalah sama. Tidak ada pengorbanan yang lebih dan tidak terlalu berkorban. Yang menjadi kita semngat adalah karena memiliki tujuan dan mimpi. Jika kita belum memiliki itu aka jadikanlah visi dan misi SEF sebagai tujuan dan mimpi kalian. Karena sejatinya pula musuh terbesar kita adalah hati.

7. Zaman Kak Roqqib
Beliau menyampaikan pada awal menjadi ketua beliau memperbaiki dari sisi diri, team, organisasi dan tantangan. Dan dalam kepengurusan sebaiknya melakukan rencana, strategis, kemungkinan, mengantisipasi, evaluasi. Yang terpenting adalah pahami dasar dulu baru menciptakan hal baru. Yang membuat hancur adalah tidak saling percaya, tidak amanah, tidak mendengar, malas.